Sosialisasi dan Survei Penerapan Standar Instrumen Pertanian Tanaman Pangan, di Kab. Bantaeng
Senin, 23 September 2024, BPSIP Sulsel melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Survei Penerapan Standar Instrumen Pertanian Tanaman Pangan di BPP Pa'jukukang, Desa Nipa Nipa, Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng.
Acara ini dihadiri oleh tiga puluh orang perwakilan petani padi sawah tadah hujan yang berasal dari beberapa kelompok tani yang ada di Kecamatan Pa'jukukang.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan standar pada pelaku utama/petani dengan melakukan verifikasi masalah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Standar Operasi Prosedur (SOP) pendukungnya melalui analisis Good Agricultural Practices (GAP)
Acara diawali dengan sambutan Kepala BPSIP Sulsel yang diwakili oleh ibu Farida Arief, SP,M.Si.
Saat memberikan sambutan, Beliau berharap agar para peserta dapat menjalankan budidaya tanaman pangan sesuai standar. Metode tanam yang sesuai standar berdasarkan berbagai penelitian telah terbukti memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan metode konvensional, sehingga sangat penting bagi kita untuk melakukan kegiatan budidaya yang terstandar, ungkapnya.
Selanjutnya Beliau juga berharap melalui kegiatan ini petani bisa belajar bersama bagaimana budidaya padi yanv terstandar.
Lanjut, Beliau juga menyampaikan pada kegiatan ini akan dilaksanakan survey untuk mengidentifikasi kebutuhan standar instrumen pertanian tanaman pangan spesifik lokasi pada petani melalui analisis permasalahan penerapan standar budidaya padi, yang selanjutnya akan diusulkan sebagai bahan penyusunan Program Nasional Perumusan Standar (PNPS).
Usai sambutan dari Kepala BPSIP Sulsel, acara ini dibuka oleh Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Ibu Ummu, SO, ,MSi. Saat membuka acara Beliau menyampaikan bahwa saat ini masih banyak teknologi yang dibutuhkan untuk pertanaman padi. Diharapkan melalui kegiatan ini petani memperoleh pengetahuan mengenai kegiatan budidaya padi yang sesuai standar. 1559,80 ha lahan tadah hujan, beberapa diantaranya merupakan daerah kering. Kondisi ini tentunya berpengaruh pada produksi padi di Kabupaten Bantaeng, sehingga perlu dilakukan penanganan yang tepat untuk menyelamatkan pertanaman dari kekeringan, ungkapnya.
Selanjutnya, Beliau juga berharap melalui kegiatan ini petani dapat memperoleh tambahan pengetahuan mengenai standar budidaya tanaman pangan yang dapat diterapkan di lokasi masing-masing.
Pada acara ini, hadir sebagai nara sumber Bapak Muhammad Amin,SP dari BPSIP Sulsel, dengan judul materi "Pentingnya Menerapkan GAP Padi Terstandar pada Budidaya Padi.
Usai pemaparan materi, dilanjutkan dengan tanya jawab, dan kemudian dilanjutkan dengan Survey Penerapan SIP Spesifik lokasi melalui wawancara langsung kepada tiga puluh orang orang petani yang menghadiri acara ini
BPSIP Sulsel, sebagai penyelenggara acara berharap dengan adanya kegiatan ini, petani padi di Kabupaten Bantaeng dapat menerapkan GAP, GHP yang sesuai standar pada usahataninya.
Sumber : Erina Septiati
Editor : Jamaya Halifah